EXAMINE THIS REPORT ON CERITA NABI MUHAMMAD DAN AISYAH

Examine This Report on cerita nabi muhammad dan aisyah

Examine This Report on cerita nabi muhammad dan aisyah

Blog Article

Sahabat nabi adalah orang-orang berprestasi untuk urusan dunia dan akhirat. Mereka terus menebar kebaikan dan pengorbanan sampai akhir hayatnya. Hal ini terlihat dari minat para sahabat untuk bidang filantropi atau wakaf sosial. Begini kisahnya!

Bermula dari sejak usianya menghampiri 40 tahun, di mana beliau dipersiapkan secara psikologis untuk mengemban tugas kenabian yang oleh buku sirah nabi muhammad Ibnu Katsier dikatakan bahwa “perkara kenabian itu berlanjut melewati masa fatrah yakni masa-masa terputusnya wahyu, sampai turunnya surah al-Muddatstsir, yang berisi perintah untuk bangkit memberi peringatan, mengagungkan Tuhan, membersihkan pakaian, menghindari kejahatan dan berbuat tanpa pamrih. Demikian itu makna ayat-ayat pertama surah al-Muddatstsir. Di kala itu hati dan jiwa Muhammad mulai stabil dan tenang. Beliau telah yakin dengan apa sebenarnya yang dialaminya; dengan penuh percaya diri bahwa Allah telah memilihnya untuk suatu tugas dan misi yang maha agung, maka beliau bangkit merealisasikan perintah Allah melewati episode-episode Sirah selanjutnya. Adanya proses peralihan Muhammad dari manusia biasa menjadi Nabi dan Rasul sebagai satu kesatuan dalam suatu proses panjang seperti telah disinggung di muka, mengundang kajian lebih lanjut. Mengapa demikian, karena riwayat-riwayat yang menguraikan peristiwa peralihan tersebut amat bervariasi dan berbeda-beda. Ironisnya, riwayat tersebut berasal dari sumber-sumber yang handal dan diterima oleh mayoritas ahli Hadis seperti at-Thabary, al-Baladzary, al-Ya'qubi dan yang sederajat. Namun setelah melakukan pengecekan seksama ternyata mereka hanyalah kolektorkolektor riwayat yang menulis apa saja yang mereka terima tanpa reserve. Justru kita menemukan sorang ahli Hadis dan sejarawan yang lahir kemudian bernama Abu 'Amr Yusuf ibn Abdul Bar al-Numeiry, jauh lebih mendalam pemahamannya dibandingkan dengan mereka.

أَلاَ إِنِّيْ أُوْتِيْتُ الْقُرْآنَ وَ مِثْلَهُ مَعَهُ

Pernikahan mereka menjadi simbol kebahagiaan dan cinta yang tulus, dengan Khadijah mendukung perjuangan dakwah Nabi hingga akhir hayatnya.

portions of sīrah have been encouraged by, or elaborate upon, gatherings talked about in the Qur'an. These components ended up frequently utilized by writers of tafsir and asbab al-nuzul to deliver background info for activities stated in sure ayat.[4]

Muhammad yang dijawabnya dengan tidak, "mana mungkin mata-mata Muhammad sampai ke al-tihyar? tambahnya. Selanjutnya al-Waqidi mengisahkan: "Ketika kafilah melewati perbatasan, kedua utusan Rasulullah masih menginap di kediaman Kasyad dan esok harinya mereka berangkat dengan bergegas diantar oleh Kasyad melewati pesisir Houran. Dalam waktu yang sama Rasulullah dan angkatan perangnya beranjak dari Madinah menuju tempat pertemuan yang ditentukan sebelumnya, yaitu Tirkan. Rasulullah sangat menghargai bantuan Kasyad tersebut, sebab itu beliau menawarkan kawasan Yanbu' kepadanya tetapi ia menolak dan memberikan hak itu kepada kemanakannya”. Kiranya cukup jelas strategi yang dicanangkan Rasulullah untuk menarik simpati suku Juhaena yang memiliki kekuasaan teritorial memanjang dari Tihyar sampai Yanbu'.

dengan pernikahan itu, bahkan ia sering mengadukan perihalnya kepada Rasulullah dan beliau selalu menyabarkan hati Zaid dan mengharapkan agar tetap memelihara keutuhan perkawinannya. Ketika ternyata persoalan mereka tidak dapat diatasi lagi, Rasulullah hanya berharap agar Allah membebaskan Zaenab dari suaminya tanpa melukai hati Zaid yang cukup disayangi Rasulullah berkat keimanan, kejujuran dan loyalitasnya. Harapan itulah yang disembunyikan Rasulullah dalam hati dimana Allah menampakkannya dengan menurunkan ayat al-Qur'an yang membolehkan Rasul mengawini bekas isteri hamba sahajanya, sehingga hal itu akan menjadi jalan keluar, baik bagi Zaenab karena akan menjadi semacam kompensasi24 dari perkawinannya dengan orang yang dianggapnya lebih rendah, maupun bagi Zaid yang tidak merasa bahagia dalam rumah tangganya. Kenyataan ini adalah realitas sejarah yang facts-datanya tidak digunakan oleh penulis tradisional karena visi mereka tidak menggunakan pendekatan ilmiyah, sehingga ketika para orientalis menguraikan masalahnya dengan mengandalkan riwayat Ibnu Ishaq tiada seorangpun di antara kita yang mampu menyanggahnya secara objektif. Coba perhatikan tulisan Heikal yang tidak lebih dari sekedar mengatakan bahwa kehormatan Rasulullah jauh lebih tinggi dari adanya kecenderungan tergoda oleh Zaenab yang sedang dalam pakaian tipis. Sebagai seorang muslim kita percaya bahwa Rasulullah tidak mungkin berbuat demikian tetapi bagi orientalis, apalagi yang membenci Rasulullah dan Islam tentu tidak akan mampu mencerna. Karena itulah kami menghimbau mereka yang berhasrat menulis Sirah agar membaca dan meneliti terlebih dahulu sebelum menuangkan kesimpulan.

Muhammad dilahirkan di tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasan dan pertempuran dan menjelang usianya yang ke-forty, ia sering menyendiri ke Gua Hira’ sebuah gua bukit sekitar six km sebelah timur kota Mekkah, yang kemudian dikenali sebagai Jabal An Nur.

Sebagian dari keuntungan digunakan untuk membiayai anak-anak yatim atau fakir miskin. Lalu, sebagian disimpan di rekening khusus atas nama Utsman bin Affan. Saking melimpah, surplus digunakan untuk membeli tanah di kawasan elite untuk membangun resort pariwisata di dekat Masjid Nabawi.

However, the textual content delivers no dates for almost any with the historic gatherings it alludes to, and Pretty much none of the Qurʾānic messenger’s contemporaries are described by title (a rare exception is at 33:37). as a result, even if one accepts which the Qurʾānic corpus authentically paperwork the preaching of Muhammad, taken by itself it merely isn't going to offer enough information and facts for even a concise biographical sketch.

Dalam periode setelah hijrah ke Madinah, Muhammad sering mendapat serangkaian serangan, teror, ancaman pembunuhan dan peperangan yang ia terima dari penguasa Mekkah, akan tetapi semuanya dapat teratasi lebih mudah dengan umat Islam yang saat itu telah bersatu di Madinah.

ranging from the 8th and 9th century, many scholars have devoted their initiatives to the two types of texts Similarly.[six] Some historians take into account the sīrah and maghāzī literature being a subset of Hadith.[7]

Kemudian, kita akan belajar untuk meneladani sifat Siddiq Nabi Muhammad observed. Kita akan memahami betapa jujurnya beliau dalam segala perkara dan bagaimana kita juga boleh mencontohi sifat tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari.

This Web page is employing a stability assistance to guard by itself from on line attacks. The motion you only done induced the security Alternative. There are several actions which could bring about this block such as publishing a particular word or phrase, a SQL command or malformed details.

Report this page